Catatan Ringkasan Tulisan ida bagoes Mantra

Mantra mengolah hasil Sensus Penduduk Tahun 1990 untuk mengetahui pola dan arus migrasi penduduk Indonesia. Dengan menggunakan hasil Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980 dan Survai Penduduk Antar Sensus tahun 1985 dapat diketahui volume dan arus migrasinya. Dalam sensus penduduk tersebut terdapat empat pertanyaan mengenai migrasi penduduk, berikut keempat pertanyaan tersebut:

1. Propinsi tempat lahir,
2. Propinsi tempat tinggal terakhir sebelum tinggal di propinsi sekarang,
3. Lamanya tinggal di propinsi ini, dan
4. Propinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu.
Untuk Sensus Penduduk tahun 1971, tiga pertanyaan pertama sama dengan Sensus Penduduk tahun 1980 dan 1990, hanya pertanyaan keempat yang berbeda, yaitu pernah tinggal di propinsi lain.

Berdasarkan jawaban dari keempat pertanyaan tersebut penduduk yang dicacah dapat digolongkan menjadi migran dan bukan migran.
Menurut Tabel 2 dalam Mantra (1992), mereka yang tergolong migran dapat pula dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Migran Semasa Hidup (lifetime migrant)
2. Migran Total (total migrant)
3. Migran Resen (recent migrant)
4. Migran kembali (return migrant)

Untuk mengetahui perkembangan volume dan arus migrasi penduduk di Indonesia, maka digunakan 2 indikator migrasi penduduk yaitu: migrasi penduduk semasa hidup (lifetime migration) dan migran risen (recent migrant). Masing-masing indikator memiliki kelemahan, namun apabila digunakan kedua-duanya, kelemahan satu dengan yang lain dapat saling menutupi.

Dari indikator migrasi semasa hidup dapat diketahui arus migrasi penduduk di antara propinsi di Indonesia, tetapi kelemahannya tidak diketahui kapan mereka pindah ke daerah tujuan. Migran risen adalah migran yang tepat lima tahun sebelum pencacahan berada di propinsi lain. Dengan mengetahui jumlah migran antara dua sensus penduduk, dapat diketahui perkembangan frekuensi migrasi penduduk antara dua sensus tersebut.


bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar