Modernisasi dan Pola Nafkah (Social Change and Rural Sociology)

Modernisasi dan Pola Nafkah
(Studi Kasus : Desa Ciasihan RW 05, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa barat)
Oleh:
Kelompok 1[1]
PENDAHULUAN
Masyarakat melakukan adaptasi terhadap lingkungannya dalam mencari nafkah. Adaptasi tersebut diwujudkan dalam bentuk pola nafkah. Masyarakat desa sering diidentikkan dengan pertanian sebagai sumber nafkah. Akan tetapi, ketersediaan dan produktivitas lahan juga berpengaruh terhadap pendapatan dari pola nafkah yang mereka lakukan.
Modernisasi juga turut menyumbang perubahan lingkungan di mana masyarakat melakukan adaptasi untuk mencari nafkah. Modernisasi terjadi dalam berbagai bidang, contohnya ekonomi, politik dan budaya. Perubahan itulah yang pada akhirnya mendorong terjadinya perubahan pola nafkah pada masyarakat.

Catatan Ringkasan Tulisan ida bagoes Mantra

Mantra mengolah hasil Sensus Penduduk Tahun 1990 untuk mengetahui pola dan arus migrasi penduduk Indonesia. Dengan menggunakan hasil Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980 dan Survai Penduduk Antar Sensus tahun 1985 dapat diketahui volume dan arus migrasinya. Dalam sensus penduduk tersebut terdapat empat pertanyaan mengenai migrasi penduduk, berikut keempat pertanyaan tersebut:

1. Propinsi tempat lahir,
2. Propinsi tempat tinggal terakhir sebelum tinggal di propinsi sekarang,
3. Lamanya tinggal di propinsi ini, dan
4. Propinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu.
Untuk Sensus Penduduk tahun 1971, tiga pertanyaan pertama sama dengan Sensus Penduduk tahun 1980 dan 1990, hanya pertanyaan keempat yang berbeda, yaitu pernah tinggal di propinsi lain.

Berdasarkan jawaban dari keempat pertanyaan tersebut penduduk yang dicacah dapat digolongkan menjadi migran dan bukan migran.
Menurut Tabel 2 dalam Mantra (1992), mereka yang tergolong migran dapat pula dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Migran Semasa Hidup (lifetime migrant)
2. Migran Total (total migrant)
3. Migran Resen (recent migrant)
4. Migran kembali (return migrant)

Untuk mengetahui perkembangan volume dan arus migrasi penduduk di Indonesia, maka digunakan 2 indikator migrasi penduduk yaitu: migrasi penduduk semasa hidup (lifetime migration) dan migran risen (recent migrant). Masing-masing indikator memiliki kelemahan, namun apabila digunakan kedua-duanya, kelemahan satu dengan yang lain dapat saling menutupi.

Dari indikator migrasi semasa hidup dapat diketahui arus migrasi penduduk di antara propinsi di Indonesia, tetapi kelemahannya tidak diketahui kapan mereka pindah ke daerah tujuan. Migran risen adalah migran yang tepat lima tahun sebelum pencacahan berada di propinsi lain. Dengan mengetahui jumlah migran antara dua sensus penduduk, dapat diketahui perkembangan frekuensi migrasi penduduk antara dua sensus tersebut.


bersambung...

17 TAHUNKU, APRIL 2007

17 TAHUNKU, APRIL 2007

Larik jingga denyar merapuh
Dengan sisa nafas rasa terurai
Kala masaku renai mengembang
Masa sejatinya sebagai tanda
Kakiku, hatiku, jiwaku dan hidupku
Tangguh dari genangan batu.
Yang kecil, polos
Ingin dipangku dan dipapah
Cengeng dan tak mandiri
Kini telah sampai di tangga muda
Dengan tujuh belas yang bermakna.
Dinanti dengan raya kosong
Meski masa itu terasa hampa
Tanpa salam manis sahabat
Aku berbangga diri, sendiri
Meniti lagi waktu yang ku garap
Dengan air mata dan luka yang sulit hilang
Namun sekali lagi adalah masa
Membentuk pribadi apa adanya
Disahkan waktu sebuah usia,saat April 2007

April, 07 –- SMA XI

BAPAK..., IBUK

Bapak,
Mengapa ketika aku mulai menapak dewasa aku diberi kebebasan penuh? Melakukan apa yang ku mau, memilih apa yg ku kehendaki. Bebas, bebas. Dulu aku begitu kau kekang, bahkan untuk bermain di tanah lapang bersama kawanku saja aku harus bersembunyi diam-diam darimu dgn rasa takut.

Ibuk,
Tidak tahu apa yg bisa ku bilang tentangmu. Jasamu begitu besar hingga aku bisa bertahan hidup hingga saat ini. Namun, dulu aku tak mendapat pembelaan darimu ketika aku terpojok.

Apa yg bisa ku berikan untuk kalian? Aku gk bs memberi prestasi yg gemilang. Aku hanya punya sebuah cita dan panggilan yg akan kujalani bersamaNya. Hanya doa buat kalian, agar tetap sehat walau uang kita tak ada, agar tetap kuat walau terus dihimpit.
Belajar tk ingat lagi pengalaman yg pahit dulu, aku bljr utk MENGASIHIMU, bapak dan ibuku.

Sebentar lagi aku akan pergi jauh. Tidak di Surabaya, tidak di Jakarta, tidak di Jawa ini. Aku akan k tempat dimana Ia memanggilku. Doakan anakmu ini ya bapak ibuk. Ampuni aku, sayangi aku.

Biar foto masa kecilku dpt menggantikanku ketika kalian merindukanku. I love you.

Lagu Untuk Tuhan

Aku punya lagu buat Tuhan, aku nyanyikan ya Tuhan, gini lagunya:
“S’gala yang ku punya. S’gala yang ku dapat adalah milikMu
Ingin ku berikan, ku kembalikan untuk kemuliaanMu…”

"Oh ya Tuhan, aku punya HP LG (masi baru satu bulan lho Tuhan, ini berkat yang engkau berikan setelah beberapa bulan HP ku rusak), aku juga punya Laptop HP Compaq (baru satu tahun juga Bapa, setelah engkau jawab doaku sejak SMP ingin punya komputer), nih Tuhan, aku kasi buat Engkau, ku kembalikan untuk kemuliaanMu, karena apa yang ku punya adalah milikmu"
Kata Tuhan:  “Terimakasih anak Ku, tapi itu gak cukup, kalau hanya barang fana seperti itu aku sudah punya semua’
Kataku lagi: “Terus apalagi Tuhan? Aku Cuma punya itu. Oh iya aku ingat, aku punya banyak piagam Bapa, Lihat, aku punya piagam lomba diskusi panel, piagam lomba dialegtika, sama sedikit rangking di raportku waktu aku SMA tiga tahun lalu”
Kata Tuhan:  “Terimakasih anak Ku, tapi Bapa mau yang lebih dari itu darimu”
Kataku:  “Apa lagi Bapa? Aku gak punya apa-apa lagi sekarang. Apakah hidupku? Oh iya Bapa, aku lupa kalau laguku tadi belum selesai, masih ada lanjutannya, gini lagunya, aku nyanyikan lagi ya…

“tiada tersisa…seluruh hidupku akan kembali dalam tanganMu
Selama darahku masih trus  mengalir, satu satu janjiku untuk Mu: aku adalah milikMu
Selama jantungku tak henti berdetak ku persembahkanhidupku hanya kepadaMu oh Yesusku”

“Hanya hidupku ini Tuhan satu-satunya yang paling berharga bagiku, walau aku tahu, aku ini sudah gak layak lagi sebagai manusia, tapi seburuk apapun, aku mau berikan semuanya, ini hidupku, ku persembahkan Bapa. Perlu dibungkus pakai kertas kado gak Bapa, biar kelihatan bagus?”

Kata Tuhan:  “Tidak perlu anak ku, ini cukup, dirimu apa adanya ini yang Ku mau, tak perlu kau perindah dengan apa yang bukan dirimu, aku terima dirimu apa adanya, kau jauh lebih berharga dari sebuah harta dunia, kau lebih berharga dari penilaian ukuran manusia, kau adalah milik-Ku, karya tangan-Ku. Sekarang, maukah engkau Ku murnikan?”

"Iya Bapa, aku mau…"


Dan proses pemurnian itu kini sedang berlangsung

“Bapa, rasanya kok kayak gini, sakiiiit Bapa, sakiit, cukup…cukuppp”
Bapa:” bertahanlah nak, Bapa selalu ada untukmu, Bapa gak akan meninggalkanmu, bertahanlah, tinggal sedikit lagi. Lihatlah dirimu setelah ini, kita nanti akan bersama-sama dalam kemuliaan-Ku.
Iya Bapa, iya….jadilah kehendakMu, bukan kehendakku. Lanjutkan!!!!!

Smangatlah dalam tiap proses yang Tuhan ijinkan!


Makasih buat Lagu SELAMANYA MILIK-MU, oleh Sari Simorangkir dan Bobby One Way, memberi penguatan dan memberi inspirasi untuk menulis catatan sederhana ini, ku tulis pkl 04.00 pagi tadi, sembari bersaat teduh, AnugerahNya.

A N U G E R A H

Kenyataannya begini:
Di gereja? Aku berkata: Aku milik-Mu Tuhan.
Di luar gereja (kossan, kampus, kamar mandi, di mall, bioskop, di depan laptop dengan akses internet, dsb)? Aku adalah aku, aku adalah milik ku.
Di gereja? Aku berjalan, melompat, angkat tangan untuk Tuhan.
Di luar gereja? Aku berjalan pada kehendak ku, suka-suka ku lah.
Di gereja? Yap, yes, aku percaya Tuhan, bahkan aku bernyanyi: “Jesus I believe in You, Jesus i belong to You”, hahaha, wkwkwkwk, saking nekadnya nih, aku bernyanyi lagi “ku renungkan Firman-Mu, siang dan malam, ku pegang Firman-Mu dan ku lakukan”…
Di luar gereja? Huhuhu, tersedu, emosi berteriak: di manakah Engkau? Mengapa aku yang begini? Aku lelah, aku cape Tuhan, cukup, cukup? (memberontak nih yeeee, hahaha,baru sejam lalu dari gereja udah rapuh lagi, ckckckck)

Ya, itu kenyataan, malu mengakuinya, tapi gak papa, karena memang “ini loh aku”,

Lalu ada sebuah pertanyaan: seberapa besar sih Fin kekuatanmu? Kuatkah kamu untuk berjalan sendiri? Kuatkah hatimu untuk menjalani tekad dankomitmenmu untuk berubah?
Dan rabu lalu dijawab pertanyaan itu, katanya begini: KAMU LEMAH ARFIN, LEMAH…LEMAH…LEMAH.

Lalu aku bertanya: kalau aku lemah apa buktinya?
Sederahana saja: ROMA 8:26
“ Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, sebenarnya bagaimana harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”

Saking lemahnya, Roh Kudus lah yang membantuku dalam kelemahanku itu (dalam segala hal sampai aku bisa bertahan hidup sampai saat ini melakukan segala sesuatu), bahkan berdoa saja aku gak bisa.

Memang benar, ketika aku dalam kenajisan, Roh Kudus tidak berkenan atasku dan rohku menjadi tumpul, hambar, gak bisa berdoa sama sekali. Namun setelah ku bereskan, Roh Kudus mulai berkenan kembali, sehingga aku bisa berdoa, walau hanya berkata “terimakasih Tuhan”.

 Tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, anugerah, ya, anugerah (gak ikut-ikutan temanku berkata “anugerah”, tapi karena aku sendiri merasakannya). Hanya karena AnugerahNya aku diperkenankan untuk bercakap-cakap dengan Tuhan lewat doa.
Bahkan Roh Kudus sendiri berdoa untuk ku (juga untuk mu). Kalau aku didoakan, bukankah itu menunjukkan bahwa aku gak mampu mebela diriku sendiri di hadapan Tuhan sehingga harus didoakan orang lain, apalagi yang mendoakanku adalah Roh Kudus sendiri.

Aku sangat bersyukur dengan lagu pujian ini, sangat memberkati dan menguatkanku

KU ADA / I'M HERE 
Ir. Welyar Kauntu


KU ADA S'BAB ANUGRAH-MU
I AM HERE BECAUSE OF YOUR GRACE

KU ADA KAR'NA KASIH-MU
I AM HERE BECAUSE OF YOUR LOVE
TUHAN YESUS, KU BERT'RIMA KASIH
LORD JESUS, I AM SO THANKFUL

BUAT KASIH RAHMAT-MU
FOR YOUR GRACE ABOUNDS TO ME
REFF:

T'RIMA KASIH     YESUS
THANK YOU JESUS, JESUS

YESUS, T'RIMA KASIH
JESUS, THANK YOU JESUS

HANYA ANUGRAH-MU, BUAT HIDUPKU SEKARANG
IT'S ONLY BY YOUR GRACE, THAT I COULD LIVE TODAY

KU 'KAN MEMUJI-MU SELAMANYA
FOREVER I WILL PRAISE YOUR NAME

Sungguh , HANYA KARENA ANUGERAHMU, terimakasih Bapa, terimakasih. Kalau aku mau untuk berkomintmen dan bertekad untuk Melekat dan Intim dengan-Mu, sungguh, itu hanya karena Anugerah-Mu, Engkau yang memampukanku untuk menjalaninya.
Memang dalam kenyataan ketika aku menjalaninya, pasti dan akan ada orang yang mentertawakanku Bapa, mentertawakan kelemahanku, tapi aku gak mau tau dengan setiap olokan itu. Biar itu menjadi hal yang membangunku untuk koreksi diri, dan fokusku akan tetap pada-Mu.
Aku gak mau berjalan kalau Engkau gak besertaku, aku gak mau berjalan kalau aku belum merasakan lawatan-Mu tiap pagi. Karena aku menyadari, bahwa aku gak mampu Bapa, aku lemah tanpa-Mu.
Great, Amazing, is just for Your Glory, Shekinah Glory.